Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar di dunia sebelum iscacc newton. Ia merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Negara yunani yang ahli di bidang matematika terutama bidang ilmu geometri. Selain itu ia juga dikenal sebagai orang yang ahli di bidang fisika (terutama mekanika, statika, dan hidrostatika), ahli astronomi, dan juga ahli optika.
Archimedes merupakan seorang warga negara sisilia, ia dikenal sebagai pengarang, dan penemu. Ia mendapatkan julukan sebagai bapak IPA eksperimental karena mendasarkan penemuannya pada eksperimen. Kebenaran penemuan-penemuannya telah ia buktikan dengan eksperimen.
Archimedes menemukan hukum tuas (pengungkit) dan katrol (derek), hukum Archimedes, ulir Archimedes, spiral Archimedes (bukan spiral KB), kaca pembakar, pelempar batu karang, model orbit bintang, cara mengukur lingkaran, cara menghitung jumlah pasir di seluruh angkasa dan mencantumkannya dalam bilangan. Ia mengarang 20 jilid buku, antara lain berjudul tentang elips dan slinder, cara mengukur lingkaran, tentang benda terapung, penghitung pasir, cara membuat elips, tentang pusat gaya berat, dan sebagainya.
Archimedes lahir di Italia, dataran pulau Sisilia, di kota Sirakusa (sebelah selatan Italia). Ia lahir di tahun 287 sM. Dahulu ia belajar di Negeri Mesir, tepatnya di kota Alexandria. Ayahnya bernama Phidias, seorang yang dikenal sebagai tokoh dan ahli bintang. Archimedes hidup di zaman pemerintahan raja Hierron II, yang mana raja ini merupakan sahabat dekat dari Archimedes.
Suatu ketika raja Hierron II ini menyuruh pandai emas (tukang pembuat emas) agar membuat mahkota. Sudah dipesankan oleh raja Hieorron II kepada pandai emas tersebut agar mahkota yang dibuat itu terbuat dari lapisan emas murni. Namun rupanya setelah mahkota itu jadi, nyatanya mahkota itu terbuat dari emas campuran. Raja Hierron II yang melihat mahkota ini pun lantas curiga bahwa mahkota ini terbuat dari campuran perak dan emas. Karena kecurangan pandai emas ini, akhirnya sang raja Hieron II pun menyuruh sahabatnya, bernama Archimedes untuk menganalisa mahkota tersebut.
Hari demi hari dilalui oleh Archimedes, namun rupanya ia merasa amat kesulitan untuk membuktikan kecurangan dari pandai emas yang membuat mahkota tersebut. Di zaman dulu kala, belum ada alat elektronik canggih maupun teknologi yang bagus yang dapat mendeteksi sebuah benda apakah terbuat dari emas murni atau emas campuran. Sekalipun merasa kesulitan, Archimedes tetap berupaya untuk dapat membuktikan kecurangan pandai emas ini.
Karena terlalu banyak memikirkan pembuktian ini, akhirnya kepala Archimedes pun terasa panas. Kemudian ia masuk kedalam bak mandi yang penuh dengan air. Sontak saja ketika ia masuk dalam bak yang berisi penuh dengan air ini, akhirnya air bak di dalam ini pun tumpah ke lantai. Kemudian ia bangkit dan berdiri, lalu segera mengenakan pakaiannya, lalu ia berlali bergegas menuju rumahnya. Sesampai di rumahnya, ia berteriak pada isterinya, eureka…eureka (yang diartikan sebagai aku dapat menemukan). Apakah yang telah ditemukan oleh Archimedes ini? Yang ditemukannya adalah sebuah hukum yang selanjutnya dikenal sebagai hukum arcimedes.
Bunyi dari hukum ini, yakni, apabila suatu benda dicelupkan baik seluruh maupun sebagian ke dalam zat cair, maka akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair yang didesak oleh benda tersebut. Dengan hukum penemuannya ini, ia pun bermaksud untuk membuktikan kecurangan dari pandai emas tadi.
Setiba dirumahnya, Archimedes pun menimbang emas murni seberat mahkota raja. Emas murni ini kemudian dimasukkan ke dalam baskom yang penuh dengan air. Air yang meluap kemudian ditampung dan ditimbangnya. Kemudian ia mencelupkan mahkota raja ke dalam baskom yang kedua yang juga telah penuh dengan berisi air. Baskom pertama dan kedua sama sama besarnya, namun rupanya air yang ada di baskom kedua lebih banyak jatuh tumpahannya ke lantai. Dari kejadian tersebut Archimedes tahu bahwa mahkota raja ini tak terbuat sepenuhnya dari bahan emas murni.
Bahkan bukan hanya itu saja, setelah ia mengadakan pembuktian selanjutnya ia dapat tahu dengan tepat mengenai berapa jumlah kandungan emas maupun perak yang ada di dalam mahkota ini. Bagaimana penjelasannya?
Ambillah bola plastic sebesar bola kelapa. Kemudian ambillah batu yang seberat bola plastic itu. Ambillah kemudian dua buah ember yang sama besarnya yang telah diisi penuh oleh air. Kemudian celupkan batu kedalam ember kedua dan bola plastic itu ke dalam ember pertama. Maka kemudian air yang tumpah dari ember pertama jauh lebih banyak dari ember yang kedua. Mengapa karena benda yang ringan (seperti bola plastic, perak) mempunyai volume yang lebih besar daripada benda yang berat (batu, emas). Demikian juga perak memindahkan air lebih banyak daripada emas.
1 komentar:
komentarHow to Play Baccarat in India | Learn to Play Baccarat | Wolverione
ReplyThe game is similar to a Baccarat hand-written hand-written 바카라 사이트 the Baccarat hand-written hand-written hand-written 온카지노 hand-written hand-written hand-written hand-written hand-written