Arisrtarchus adalah seorang penemu (ahli di bidang matematika) dan juga tokoh ilmuwan kenamaan yang berasal dari Samon (sebuah tempat yang berada di Negeri Yunani). Ia dikenal sebagai seorang ahli astronomi (ahli di bidang ilmu bintang). Selain itu ia juga dikenal sebagai seorang yang pertama kali di dunia ini, yang menemukan bahwa bumi itu berputar pada sumbunya dan bergerak mengelilingi matahari atau dengan kata lain teori ini juga dikatakan sebagai teori heliosentris atau sering juga disebut dengan teori yang dinamakan teori geosentris.
Yang mana teori tersebut diartikan kira-kira demikian, matahari adalah sebagai pusat dari segala tata surya yang ada di alam jagad raya ini. Dimana ia juga menemukan dalam teorinya tersebut bahwa bumi berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi matahari (yang berpusat sebagai tata surya).
Namun selama 19 abad lamanya teori penemuannya ini tidak pernah dihiraukan oleh banyak orang. Ketika di abad sekitar 16, Nicolaus Copernicus (seorang astronom asal negeri Polandia) mengatakan hal yang sama bahwa bumi itu berputar pada porosnya. Dan barulah orang sadar sejak saat itu, pendapat dari Aristarchus benar adanya. Namun semenjak saat itu, teori Copernicus lah yang dipakai oleh orang banyak. Adapun teori dari Copernicus ini kemudian dilengkapi oleh Yohanes Kepler yang menggambarkan bahwa planet di tata surya ini bergerak dengan akurasi yang sangat tepat. Kemudian ilmuwan ternama (Iscacc Newton) melengkapinya lagi dengan teori grativasi bumi. Yang mana bumi ini bulat dan semua benda yang berada di bumi akan jatuh ke dasar (sesuai dengan hukum grativasi).\
Selama hidupnya, Aristarchus menulis banyak buku tentang ilmu Astronomi (ilmu bintang). Tapi sebagian besar bukunya tersebut lenyap. Yang tertinggal hanyalah beberapa saja, diantaranya adalaha buku berjudul Besar Matahari dan Bulan serta Jaraknya dari Bumi. Dimana dalam bukunya ini terdapat beberapa hipotesa yang mana hipotesanya ini merupakan sebuah asumsi berisi demikian “ alam semesta atau alam jagad raya yang kita diami ini, lebih besar dari pada apa yang kita pikirkan atau lebih besar juga dari kata raya atau semesta. Kemudian dalam hipotesanya ini ia juga menyatakan bahwa bintang yang bersinar di langit itu berada dalam keadaan tetap, akan tetapi matahari tetap tidak bergeming. Dan bumi ini berputar terhadap rotasinya mengelilingi matahari di sekeliling lingkaran (orbit).
Selain itu kita semua juga dapat mengetahui banyak tentang Aristarchus, dari semua tulisan-tulisan Archimedes dan juga tulisan dari Plutarchus (seorang pengarang terkenal yang berasal dari Yunani). Aristarchus mencoba mengukur besarnya matahari dan bulan dengan ilmu trigonometri. Akan tetapi, sayangnya hasil perhitungannya tidak tepat. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki peralatan yang cukup memadai. Untuk menghormati akan jasa-jasa dari Aristarchus, namanya diabadikan menjadi nama sebuah kawah di bulan.
Yang mana teori tersebut diartikan kira-kira demikian, matahari adalah sebagai pusat dari segala tata surya yang ada di alam jagad raya ini. Dimana ia juga menemukan dalam teorinya tersebut bahwa bumi berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi matahari (yang berpusat sebagai tata surya).
Namun selama 19 abad lamanya teori penemuannya ini tidak pernah dihiraukan oleh banyak orang. Ketika di abad sekitar 16, Nicolaus Copernicus (seorang astronom asal negeri Polandia) mengatakan hal yang sama bahwa bumi itu berputar pada porosnya. Dan barulah orang sadar sejak saat itu, pendapat dari Aristarchus benar adanya. Namun semenjak saat itu, teori Copernicus lah yang dipakai oleh orang banyak. Adapun teori dari Copernicus ini kemudian dilengkapi oleh Yohanes Kepler yang menggambarkan bahwa planet di tata surya ini bergerak dengan akurasi yang sangat tepat. Kemudian ilmuwan ternama (Iscacc Newton) melengkapinya lagi dengan teori grativasi bumi. Yang mana bumi ini bulat dan semua benda yang berada di bumi akan jatuh ke dasar (sesuai dengan hukum grativasi).\
Selama hidupnya, Aristarchus menulis banyak buku tentang ilmu Astronomi (ilmu bintang). Tapi sebagian besar bukunya tersebut lenyap. Yang tertinggal hanyalah beberapa saja, diantaranya adalaha buku berjudul Besar Matahari dan Bulan serta Jaraknya dari Bumi. Dimana dalam bukunya ini terdapat beberapa hipotesa yang mana hipotesanya ini merupakan sebuah asumsi berisi demikian “ alam semesta atau alam jagad raya yang kita diami ini, lebih besar dari pada apa yang kita pikirkan atau lebih besar juga dari kata raya atau semesta. Kemudian dalam hipotesanya ini ia juga menyatakan bahwa bintang yang bersinar di langit itu berada dalam keadaan tetap, akan tetapi matahari tetap tidak bergeming. Dan bumi ini berputar terhadap rotasinya mengelilingi matahari di sekeliling lingkaran (orbit).
Selain itu kita semua juga dapat mengetahui banyak tentang Aristarchus, dari semua tulisan-tulisan Archimedes dan juga tulisan dari Plutarchus (seorang pengarang terkenal yang berasal dari Yunani). Aristarchus mencoba mengukur besarnya matahari dan bulan dengan ilmu trigonometri. Akan tetapi, sayangnya hasil perhitungannya tidak tepat. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki peralatan yang cukup memadai. Untuk menghormati akan jasa-jasa dari Aristarchus, namanya diabadikan menjadi nama sebuah kawah di bulan.